Sabtu, 31 Desember 2011

Resolusi Sederhana Saya di Tahun 2012

Mendekati akhir tahun, saya melihat banyak teman-teman yang menuliskan resolusinya di tahun yang baru nanti. Berbagai rencana atau lebih tepatnya target hidup ingin dicapai oleh setiap orang yang intinya ingin menjadikan hidup ini mencapai pencapaian yang besar dan gemilang walaupun itu kadang "muluk-muluk". Resolusi ini, tak ubahnya impian yang ingin kita wujudkan dalam hidup ini, meskipun dalam prosesnya nanti entah tercapai atau tidak yang penting kita telah membuat suatu rencana dalam hidup kita.

Kang Kombor dalam sebuah postingannya mengajarkan kepada kita untuk memvisualisasikan resolusi tahun baru kita. Tujuannya adalah untuk memberi energi positif atas resolusi-resolusi yang kita buat karena energi positif itu adalah bahan bakar untuk mengaktualisasikan resolusi yang telah kita buat.

Setelah membaca berbagai resolusi tahun 2012 milik teman-teman, saya juga tergelitik untuk membuat resolusi dalam hidup saya. Sebenarnya, saya adalah typical orang yang membiarkan saja hidup ini mengalir apa adanya karena bagi saya rencana adalah belenggu hidup yang hanya akan membuat saya kecewa ketika saya tidak bisa mencapainya. Namun tidak ada salahnya jika di beberapa jam menuju pergantian tahun ini saya membuat resolusi dalam hidup saya, meskipun ini adalah inspirasi "ikut-ikutan" saya.

Resolusi saya menjelang pergantian tahun 2012 ini tidaklah banyak, tidak perlu list 1 2 3.....dst. Dalam Resolusi saya di tahun 2012 kedepan, saya ingin mengejawantahkan sabda Rasulullah Muhammad SAW:

"Sebaik-baik ummatku adalah dia yang memberi manfaat sebesar-besarnya kepada ummat yang lain"

Notes: Maaf saya lupa perawi hadist ini, tetapi hadist ini saya dengar pada khutbah jum'at kemarin (30/12/2011).

Hadist diatas bagi saya memiliki makna sosial yang sangat luas. Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar tidak hanya memikirkan diri sendiri tapi orang lain di sekitar kita. Rasulullah SAW memberitahu kita akan indahnya berbagi kepada sesama, tentu kepada hal-hal yang ma'ruf dan kebajikan. Jadi Resolusi saya di tahun 2012 adalah berusaha untuk menjadi manusia yang memiliki manfaat sebesar-besarnya pada ummat. Salah satu medianya mungkin melalui blog ini.

Itulah resolusi saya di tahun 2011. Bagaimana dengan Anda?

Kamis, 29 Desember 2011

Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya

Menulis adalah salah satu aktivitas manusia yang terpenting dalam proses mencari dan mempelajari ilmu pengetahuan. Dengan menulis, kita dapat mendokumentasi ilmu yang telah kita dapatkan sehingga apabila nanti kita lupa maka kita bisa membuka apa yang telah kita tuliskan dahulu di dokumen kita.

Pada permulaan memasuki jenjang pendidikan, yang pertamakali diajarkan adalah membaca dan menulis. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam mengikuti proses belajar-mengajar selanjutnya. Dengan bisa membaca, seseorang bisa menyerap ilmu yang lebih banyak dan bisa menulis menjadikan seseorang bisa mendokumentasikan apa yang ia serap dari proses membaca.

Aktivitas menulis sebenarnya sudah dikenal oleh nenek moyang kita jauh sejak zaman pra sejarah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penemuan manuskrip ataupun benda sejarah yang berupa pahatan simbol-simbol di atas batu, di dinding-dinding gua ataupun pada media tulang-belulang yang diyakini sebagai tulisan-tulisan pada zaman dahulu. Jadi menulis bukan saja aktivitas kekinian tetapi telah dilakukan jauh sebelum manusia mengenal teknologi.

Mengingat sifat dasar manusia yang suka lupa (bahru), maka menulis merupakan suatu hal yang sangat penting agar ilmu-ilmu yang diserap bisa di dokumentasikan sehingga apabila terjadi lupa, maka bisa dipelajari kembali untuk menyegarkan ingatan.

Menulis juga sangat berguna untuk menyebarkan ilmu pengetahuan ke seluruh muka bumi. Sangat tidak mungkin, seorang yang menjadi guru atau memiliki ilmu akan mengajarkan ilmunya secara lisan kepada semua orang secara massive. Namun dengan tulisan, ia bisa melakukannya yaitu dengan menulisnya pada suatu media dan kemudian menerbitkannya serta selanjutnya menyebarkannya ke publik. Maka sang penulis tidak perlu mendatangi satu per satu orang yang ingin belajar padanya. Cukup dengan diwakili oleh bukunya, maka orang sudah bisa belajar padanya.

Media untuk menulis tentu banyak. Namun sejak ditemukannya kertas dan tinta, aktivitas menulis menjadi lebih mengasyikkan dan lebih rapi. Dengan menulis di kertas, tulisan kita bisa dibukukan sehingga lebih rapi dan terstruktur. Seiring dengan kemajuan zaman, menulispun bisa dilakukan pada media digital seperti komputer dan juga bisa dipublikasikan ke publik lewat media internet. Contohnya adalah halaman web atau blog.

Jadi kesimpulannya adalah menulis merupakan aktivitas yang sangat bermanfaat bagi siapa saja karena dengan menulis dapat mengingatkan kembali sesuatu yang mungkin kita lupakan. Menulis juga bisa membantu penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih luas. Bagi yang sedang dalam proses belajar suatu ilmu, ikatlah ilmu yang Anda dapatkan dengan menuliskannya.

*Sumber Gambar:supersuga.wordpress.com

Tuntutlah Ilmu Walau Sampai ke Negeri Maya

Anda mungkin pernah mendengar sebuah hadist yang berbunyi " Tuntutlah Ilmu Walau Sampai ke Negeri Cina". Meskipun konon hadist itu dhaif, namun maknanya sangat dalam untuk memotivasi kita dalam menuntut ilmu sebab menuntut ilmu itu penting demi kemajuan diri, bangsa dan negara kita.

Menuntut Ilmu ke Negeri Cina? Wah itu kejauhan pada era sekarang ini. Belum lagi butuh biaya untuk pergi kesana dan biaya hidup selama tinggal disana. Selain itu butuh perizinan dengan segala macam urusan diplomasinya.

"Berarti hadist di atas sudah gak relevan dong?"

Ya tetep relevan dong, setidaknya makna yang terkandung di dalamnya tetap utuh untuk memotivasi ummat dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Namun lokasi tidaklah menjadi hal yang esensial pada hadist tersebut karena kita bisa menuntut ilmu pengetahuan dimanapun dan kapanpun. Yang terpenting adalah kemauan untuk terus belajar dan belajar.

"Lalu, kenapa redaksinya bisa berubah menjadi tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri maya?"

Sekali lagi saya katakan, nama tempat atau lokasi bukan masalah yang esensial. Saya menggunakan judul tuntutlah ilmu sampai ke negeri maya" pada postingan ini adalah karena bagi saya menuntut ilmu itu tidak perlu jauh-jauh hingga ke negeri cina sebab di internet atau yang biasa disebut dunia maya, tersebar banyak informasi dan ilmu pengetahuan pada bidang apapun, tinggal anda ingin menekuni yang mana.

Belajar di dunia maya tentu lebih simple, praktis dan yang pasti murah-meriah. Yang Anda butuhkan hanyalah komputer yang terkoneksi internet, lalu duduk santai di depan komputer anda sambil minum kopi atau makan camilan jika ada dan browsing dech...Carilah ilmu-ilmu yang anda minati. Saya yakin pasti banyak referensi yang anda temui dan pelajarilah dengan tekun. InsyaAllah, Anda akan menjadi manusia-manusia yang smart dan memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni bagi diri anda dan orang-orang disekitar anda. Selamat belajar...!
*Sumber gambar: mxviii.wordpress.com

Coretan Si Kompi di Dinding Langit

Wahai Sang Mentari....Wahai Sang Bintang....Wahai Sang Rembulan.....!
Aku meminta izin pada kalian yang bersemayam di langit sana untuk mencorat-coret dinding langit yang biru dengan coretan warna-warni, dan mungkin tak punya arti. Namun aku percaya wahai sang langit...coretanku akan memberikan warna tersendiri, diantara warna-warna yang menghiasi dindingmu. Aku percaya, coretanku tidak akan membuat warna birumu ternoda karena birumu adalah biru abadi yang tidak bisa terhapus meskipun oleh mendung yang pekat.

Ketahuilah sang langit, aku akan mencorat-coret dindingmu dengan isi otakku yang kadang tak beraturan, tak berbentuk dan tak bermakna. Namun aku percaya, isi otakku "mudah-mudahan" tidak ada yang jorok maupun picisan agar pikiran yang keluar darinya senantiasa jernih, sejernih embun dipagi hari.

Ketahuilah sang langit, aku bukan penulis. Aku hanyalah pencoret dindingmu yang biru, hanya ingin memuaskan kehendakku, mengeluarkan apa yang menumpuk di benakku tanpa perduli apakah ada yang perduli dengan coretanku. Coretanku hanyalah sebuah coretan yang tidak ber-alur dan tidak ber-irama. Semoga coretanku tidak membuat sang mentari cemberut, sang bintang bermuram durja dan sang rembulan tidak sembunyi di balik awan pekat....Amiiiin....

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons